Selasa, 11 November 2014

ILMU ALLAH



Ilmu allah
Ilmu Allah adalah sumber dari segala ilmu.
Ilmu Allah sangatlah luas dibandingkan mahluknya.

 Pencipta الْخَالِقُ
       Allah adalah Pencipta segala sesuatu (6:102)
خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ
       Menciptakan yang
      Telah tiada
      Sekarang ada
      Akan ada
Allah tidak pernah berhenti dalam mencipta.

Pemberi Rizki الْعَلِيْمُ

Paling tahu
        Allah Maha Mengetahui 59:22
      Yang abstrak (ghoib)
      Yang nyata (syahadah)
       Sedikit mendetailkan pengetahuan Allah yang ditulis di Lauh Mahfuzh 6:59
      apa yang di daratan dan di lautan
      tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)
      tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan
      tidak sesuatu yang basah atau yang kering


khusus jalur ilmu َلْخَاصَّة
Ada dua jalur ilmu yakni jalur khusus dan jalur umum
-          Jalur Khusus disebut Jalur Resmi
-          Jalur Umum disebut Jalur Tidak Resmi

jalur resmi
       Ilmu yang diberikan oleh Allah melalui jalur resmi berupa WAHYU (اَلْوَحْيُ)
Wahyu sendiri secara bahasa berarti bisikan, ilham, perintah, mengatur dan membentuk.

Jalur umum / tidak resmi
Jalur tidak resmi adalah ilmu yang diberikan berupa Ilham
       Ilmu ini tidak melalui perantara para Rasul Allah atau Nabi Allah, tetapi ditanamkan langsung oleh Allah
       Tentu dibawa oleh malaikat Jibril kepada yang bersangkutan
       Jadi sampainya ilmu kepada manusia secara umum itu bersifat LANGSUNG (مُبَاشَرَةٌ)
       55:4 kecerdesan berpikir; mampu mengerti dengan terang dan sanggup pula memberikan pengertian kepada orang lain dengan terang pula

Ayat-ayat qauliyah wahyu اَلأيَةُ الْقَوْلِيَّةُ
·         Wahyu yang berikan kepada Rasul disebut pula AYAT-AYAT QAULIYAH
·         Ayat-ayat qauliyah ini ada yang dalam bentuk lembaran-lembaran (shuhuf) dan ada pula yang berupa kitab. Contohnya kitab: Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur’an

Ayat-ayat kauniyah wahyu اَلأيَةُ الْكَوْنِيَّةُ
·         ilham yang diberikan kepada manusia berupa ayat-ayat kauniyah (AK), tentang fenomena alam atau sunnatullah di alam semesta
·         Melalui tiga potensi yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia (pendengaran, penglihatan dan hati), manusia mampu memahami apa yang terjadi di alam à merumuskannya dalam suatu ilmu pengetahuan à diaplikasikan menjadi teknologi yang berguna

Hubungan antara AQ dan AK
·         AQ memberikan ISYARAT (اَلإِشَارَةُ) tentang AK
·         AK memberikan BUKTI (اَلْبُرْهَانُ) atau mengkonfirmasi kebenaran AQ

Kebenaran mutlak AQ اَلْحَقِيْقَةُ الْمُطْلَقَةُ
       Apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an memiliki tingkat kebenaran yang mutlak
       2:1 Al-Qur’an ini tidak ada keraguan di dalamnya
       15:9 Allah menjamin akan keaslian Al-Qur’an sampai hari kiamat
       Bukti kebenaran Al-Qur’an adalah tidak ada kontradiksi antara satu ayat dan ayat yang lain (4:82)
       Tidak ada yang mampu membuat yang serupa dengan al-Qur’an (17:88), atau serupa dengan 10 surat dalam al-Qur’an (11:13) atau salah satu suratnya saja (2:23)

Kebenaran Empiris AK اَلْحَقِيْقَةُ التَّجْرِبَةُ
       kebenaran yang dicapai oleh penggalian melalui Ayat-Ayat Kauniyah adalah kebenaran yang bersifat Empiris, sesuai dengan pengalaman atau eksperimen
       Rumusan teori atau penemuan selalu berkembang
       Selalu saja ada sisi-sisi tertentu yang belum digali oleh manusia, sehingga memunculkan penemuan baru
       Penemuan demi penemuan menyempurnakan teori yang ada atau membatalkannya
       Contoh perkembangan teori atom
      John Dalton
      J. J. Thompson
      Rutherford
      Bohr
      Modern

Pedoman Hidup AQ (مِنْهَاجُ الْحَيَاةِ)
       Karena AQ kebenarannya bersifat mutlak, maka AQ yang berhak menjadi PEDOMAN HIDUP manusia
       3:19 agama yang diridhoi oleh Allah adalah Islam
       3:85 siapa mencari agama selain Islam tidak akan diterima dan di akhirat akan merugi
       Al-Qur’an bersama As-Sunnah telah merinci berbagai pedoman dalam berbagai sisi kehidupan manusia
      Manusia dengan Allah
      Manusia dengan sesamanya
      Manusia dengan makhluk hidup lainnya
      Manusia dengan alam semesta

Sarana Hidup AK (وَسَائِلُ الْحَيَاةِ)
·         Berbagai ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan manusia dari ayat-ayat kauniyah, dijadikan sebagai sarana hidup manusia
·         Hidup manusia makin mudah dengan berbagai pengembangan ilmu pengetahuan karena berbagai sarana hidup ditemukan
·         Apa yang terjadi di belahan dunia lain, akan segera diketahui bahkan langsung diketahui oleh belahan lainnya
·         Kecepatan dalam transportasi antar kota, negara, bahkan benua

Jangan Terbalik
·         Jangan memposisikan keduanya secara terbalik: AQ menjadi sarana hidupnya dan AK menjadi pedoman hidupnya
·         Apabila terbalik, maka dunia akan rusak(30:41)
      Mempermainkan agama
      Eksploitasi alam tanpa batas
      Dekadensi moral
·         Kerusakan yang ditimbulkan sebenarnya lebih dahsyat (kehancuran total, tak bersisa), tapi Allah melepaskan sebagian kecil saja.

Manusia yang sempurna
·         Hanya dengan memposisikan secara benar antara AQ sebagai pedoman hidup dan AK sebagai sarana hidup manusia akan mencapai kesempurnaan
·         Saat memanfaatkan karunia Allah di alam semesta ini di samping sesuai dengan ilmu pengetahuan juga dilandasi moral Al-Qur’an
·         Hidup yang penuh berkah (7:96), hidup yang baik (16:97)
·         Di dunia baik dan di akhirat pun baik serta selamat dari siksa api neraka (2:201)

Rabu, 22 Oktober 2014

BROWSE THE BLOG OPIK MULYADI



1. Apa maksud syhadat yang memenuhi syarat
2. Apa itu Ridho
3. Sebutkan perintah dan Hadits Rasululah,berkenaan tentang ilmu,minimal masing-masing3
4. Jelaskan perbedaan Qadha dan Takdir (
اَلْقَضَاءُ وَالْقَدَرُ).
6. Jelaskan tentang Syukur dan Sabar
7. Apa yang diekhendaki Allah thd diri kita
8. Ada 7 Sifat-sifat dalam bentuk isim fa’il yang menunjukkan bahwa sifat itu melekat dengan dzatnya (
الصفة مُلْتَصِقَةُ بِالذَّاتِ) jelaskan..
9. Apa yang harus kita lakukan bila kita Ridho terhadap rasulullah
10. Apa itu Mahabbah dalam Syahadain..
Jawaban:
1.  syahadat artinya bersaksi dihadapan allah mengucap sumpah dengan keiklasan hati dan kesesuaian prilaku. Syahadat merupakan salah satu kunci masuk islam. Maka dari itu sahadat harus mengerti maksud dan maknanya serta suci jiwa rohani demi mengharap keridoan allah swt
2. Ridho berasal dari kata radhiya-yardha yang berarti menerima suatu perkara dengan lapang dada tanpa merasa kecewa ataupun tertekan. Sedangkan menurut istilah, ridho adalah menerima semua kejadian yang menimpa dirinya dengan lapang dada, menghadapinya dengan tabah, tidak merasa kesal dan tidak berputus asa ridho berkaitan dengan perkara keimanan yang terbagi menjadi dua macam
3. Firman Allah SWT dan hadits tentang ilmu
1.(Q.S. Al ‘Alaq [96]: 1-5). “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam (baca tulis). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”
2.(Q.S. Az Zumar [39]: 9).
“…Katakanlah : “ Adakah sama orang-orang yang mengetahui (ilmu agama Islam) dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”.
3.(Q.S. At-Taubah [9]: 122).
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.
HADITS:
1. Hadits nabi Saw. “ …Sesungguhnya aku telah meninggalkan sesuatu bagimu, jikalau kamu berpegang teguh dengannya, maka kamu tidak akan sesat selamanya, (yaitu) Kitab Allah
2. Diriwayatkan Abi Sufyan r.a., ia mendengar Rasulullah Saw telah bersabda : “siapa yang dikehendaki menjadi orang baik oleh Allah, Allah akan memberikan kepahaman kepadanya dalam agama Islam”. (H.R. Bukhari, Muslim).
3. Hadits “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang islam laki-laki dan perempuan”.  (HR. Ibnu Abdul Barr).
4. Hadits “Menuntut ilmu itu fardu atas setiap muslim”.  (HR. Abu Na’im dari hadis’Ali)
4. a. QADHA adalah: ketentuan dasar atas segala sesuatu yang diciptakan-NYA atau Penetapan atas segala sesuatu yang akan diciptakan oleh Allah SWT.
Contoh: Alloh menentukan dan menetapkan apa yang akan diciptakan-Nya,seperti, Menciptakan Nur Muhammad (Software cikal bakal system kehidupan), Menciptakan Arsy’(Singgasana Kekuasaan-Nya), Menciptakan QALAM (Software cikal bakal alam semesta dan isinya), Menciptakan LAUHUL MAHFUZ (Software Penyimpan Data Induk, Menciptakan dimensi alam yg 3 (Malakut,Jabarut, dan Mulk), serta alam semesta berikut isinya.
b. Takdir ada 2 katagori yaitu takdir dari qadr dan qadha’ mubram dan takdir dari qadr dan qadha’ muallaq.Takdir mubram (mutlak / fixed) merupakan hak prerogatif tuhan,artinya bisa saja tuhan meniadakannya/membatalkannya dan akdir muallaq ( iradah / wenang / option),Takdir dengan dibuatnya jalur pilihan/option yg berhubungan dg ikhtiar makhluk-nya).adalah ketetapan yg telah dibuat oleh tuhan tetapi makhluknya (manusia dan jin),diberi kesempatan untuk merubah dan memilihnya,kemudian tuhan yg menentukannya kemudian/berkehendak.
5. *SYUKUR Arti syukur adalah rasa terima kasih atas pemberian/nikmat Allah yang diiringi dengan perasaan ridho atau puas dengan sedikit sekalipun.
Bersyukur kepada Allah itu ada tiga cara, bersyukur didalam hati(dng memantapkan hati bahwa …nikmat yg datang adalah dr Allah semata&merasa cukup atas nikmat yg ada), bersyukur dengan lisan(dengan cara mengucapkan alhamdulillah atas nikmat yang diterima,examp:masih bisa bangun tdr alhamdulillah…dsb), dan bersykur dalam sikap atau prilaku(mengikutsertakan semua anggota badan u/ beribadah,beramal saleh,tidak berpangku tangan dalam menjemput rahmat Allah dng jalan yang diridhoi,berkata2 baik,bersedekah,zakat infak dari nikmat yang didapat,menjauhi apa2 yang tdk disuka Allah).
*SABAR
Sabar adalah kemampuan pengendalian diri.
Mengapa perlu sabar?agar dapat tercapai keseimbangan diri secara mental,akal dan perilaku u/tercapainya suatu hasil.
Sabar ada 3:sabar dalam mengerjakan perintah Allah(kebajikan)dengan terus melakukan kebajikan,sabar dalam meninggalkan larangan Allah(kemungkaran)dengan terus menjauhi,sabar terhadap semua ketentuan Allah(baik atau buruk) dengan berlaku tidak putus asa untuk terus berusaha keluar dari hal buruk / berusaha mempertahankan hal baik itu(krn Allah punya maksud dengan semua kebaikan dan hal buruk/musibah itu).
Seseorang yang memiliki kesabaran tidak akan mengeluh,putus asa dengan panjangnya waktu yang dilalui u/ meraih kesuksesan & tdk akan pernah bosan menghadapi tantangan.
6. Kehendak Allah terhadap manusia
Islam mengajarkan bahwa kehendak dan kuasa Allah dalam konteks kesesatan manusia berbeda dengan keinginan Allah. Keinginan Allah datang dari diri-Nya sendiri, bahwa Dia menginginkan semua manusia selamat dan tidak tersesat, bahkan Dia menyatakan diri-Nya sangat berharap dan terbuka untuk menerima hamba-hamba yang ingin kembali, menghapus dosa mereka dan tidak mengingat-ingat lagi kemaksiatan yang pernah dilakukan. Sedangkan kuasa dan kehendak-Nya selalu berdasarkan ‘input’ yang datang dari manusia itu sendiri. 
7. Sifat-sifat fa’il
. أبْنِيَةُ أسْمَاءِ الْفَاعِلِينَ والْمَفعُولِينَ وَالصَّفاتِ المُشَبَّهةِ بِهَا
Bentuk-bentuk Isim Fa’il, Isim Maf’ul dan Sifat Musyabbahah
كَفَاعِلٍ صُغ اسْمَ فَاعِلٍ إذَا ¤ مِنْ ذِي ثَلَاثَةٍ يَكُونُ كَغَذَا
Bentuklah Isim Fa’il seperti wazan FAA’ILUN, apabila berupa Fi’il Tsulatsi. Contoh: GHODZAA (bentuk Isim Fa’ilnya GHOODIN asalnya GHOODIWUN)
وَهُوَ قَلِيلٌ فِي فَعُلْتُ وَفَعِلْ ¤ غَيْرَ مُعَدَّى بَلْ قِيَاسُهُ فَعِلْ
Isim Fa’il wazan FAA’ILUN tersebut jarang digunakan pada Fi’il wazan FA’ULA (dhommah’ain fiilnya) dan Fi’il wazan FA’ILA (karoh ‘ain fiilnya) yang tidak Muta’addi, bahkan qias Isim Fa’ilnya berwazan FA’ILUN, <lanjut ke bait berikutnya).
وَأفْعَلٌ فَعْلَانُ نَحْوُ أشِرِ ¤ وَنَحْوُ صَدْيَانَ وَنَحْوُ الأَجْهَرِ
atau wazan AF’ALUN atau wazan FA’LAANU. Contoh: ASYIRUN, SHODYAANU dan AJHARU.
وَفَعْلٌ أوْلَى وَفَعِيلٌ بِفَعُلْ ¤ كَالضَّخْمِ وَالْجَمِيل وَالْفِعْلُ جَمُلْ
Isim Fa’il wazan FA’LUN dan FA’IILUN lebih utama untuk Fi’il wazan FA’ULA (dhommah ‘ain fi’ilnya). Contohnya DHOHMUN dan JAMIILUN Fi’ilnya berlafazh JAMULA
وَأفعَلٌ فِيهِ قَلِيلٌ وَفَعَلْ ¤ وَبِسِوَى الْفَاعِلِ قَدْ يَغْنَى فَعَلْ
Adapun Isim Fa’il berwazan AF’ALUN dan FA’LUN pada Fi’il FA’ULA (dhommah ‘ain fi’ilnya) adalah jarang. Selanjutnya Fi’il wazan FA’ALA (fathah ‘ain fi’ilnya) terkadang cukup dengan bentuk Isim Fa’il selain wazan FAA’ILUN.
8. Menjalankan segala  perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya serta kita harus mneladani semua yang berkaitan tentang rosullulah sehingga kita dapat menjalankanya didalam kehidupan sehari-hari.
9. Mahabbah dalam seriyahidan ialah kecintaan seseorang hamba kepada Allah SWT dan rosul nya agar apa yang diperintahkan Allah dapat dijalankan dengan penuh keimanan.
Dalam menyatakan syahadat ia mendasarkan pernyataannya dengan cinta. Cinta ialah rasa suka yang melapangkan dada. Ia merupakan ruh dari ibadah, sedangkan syahadatain merupakan ibadah yang paling utama. Dengan rasa cinta ini segala beban akan terasa ringan, tuntutan syahadatain akan dapat dilaksanakan dengan mudah.Cinta kepada Allah yang teramat sangat merupakan sifat utama orang beriman. Allah berfirman:  Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” (QS. Al Baqarah: 165)

DUNIA ISLAM 
 



1.      al wala wal baro
Yang dimaksud dengan wala’  adalah dekat kepada kaum muslimin dengan mencintai mereka, membantu dan menolong mereka atas musuh-musuh mereka dan bertempat tinggal bersama mereka.
Sedangkan bara’  Maksudnya di sini ialah memutus hubungan atau ikatan hati dengan orang-orang kafir, sehingga tidak lagi mencintai mereka, membantu dan menolong mereka serta tidak tinggal bersama mereka. Oleh karena itu, hendaklah engkau wala’ terhadap ketaatan & orang-orang yang melakukan ketaatan & baro’ terhadap maksiat & kesyirikan & orang-orang yang mempraktekkannya. Orang yang mendapat wala’ secara mutlak, yaitu orang-orang mukmin yang beriman kepada Allah & Rasul-Nya, menjalankan kewajiban & meninggalkan larangan di atas tauhid.
2.       Ikhlas
Dalam mendefinisikan ikhlas, para ulama berbeda redaksi dalam menggambarkanya. Ada yang berpendapat, ikhlas adalah memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah mengesakan Allah dalam beribadah kepadanya. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah pembersihan dari pamrih kepada makhluk.
Abu ‘Ali Fudhail bin ‘Iyadh berkata : “Meninggalkan amal karena manusia adalah riya’. Dan beramal karena manusia adalah syirik. Dan ikhlas ialah, apabila Allah menyelamatkan kamu dari keduanya”.[1]
 .
3.       Allah adalah yang tertinggi
 tiada tuhan selain Allah dengan bukti dalil-dalil tentang nama Allah al 'Aliyy dan sifat Maha Tinggi-Nya. Berikut ini adalah beberapa dalil tersebut:
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. [al Baqarah/2:255]
فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ
Maka putusan (sekarang ini) hanyalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. [Ghafir/40 :12).
Ayat ini dengan tegas menjelaskan nama Allah 'Aliyy, 'Azhim dan Kabir, yang maknanya Maha Tinggi, Maha Agung dan Maha Besar. Makna ini sekaligus menunjukkan sifat-Nya.
سَبِّحِاسْمَرَبِّكالْأَعْلَى
Sucikanlah nama Rabbmu Yang Maha Tinggi. [al A'la/87:1]
وَلِلَّهِالْمَثَلُالْأَعْلَىٰ
Dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi. [an-Nahl/16:60]
Jadi Allah merupakan zat yang maha tertinggi ,,,tiada yang bisa melebihi DIA(ALLASWT) dia diatas segalanya.
4.      konsep utama meluruskan islam diantaranya :
Konsep Dengan berpegang teguh kepada tauhidullah ummat dapat bersatu. Q.21: 92, Islam adalah ajaran Tauhid yang memiliki hanya satu ummat. Q.49: 13, konsep Islam tentang kesatuan manusia dengan menjadikan taqwa sebagai timbangan kemuliaan dan kehinaan manusia.
2.2Q.3: 64, konsep di luar Islam hanya membawa kepada kemusyrikan, menghasilkan perbudakan antara manusia. Q.16: 75-76, kehinaan ilah-ilah kaum musyrikin yang menjadi beban bagi penyembahnya. Q.39: 29, gambaran orang yang berada di dalam konsep syirik dibandingkan dengan konsep tauhid. Q.59: .., kamu kira musuh Allah itu bersatu padahal mereka bercerai berai.
Konsep yang baik. Karena membawa kepada ketaqwaan dan persatuan maka Islam merupakan konsep yang baik. Ibarat pohon yang baik, ia akan berakar dihati manusia yang suci (fitrah), kuat dan tertunjang dalam keyakinan dan kepribadian mereka. Kalimah yang baik melahirkan manusia yang membentuk peradaban mulia dan bermanfaat di dunia. Bila tiba masanya pohon Islam akan menghasilkan buah yang lezat lagi berkhasiat.
Konsep yang buruk. Karena membawa kepada kekufuran dan kemaksiatan, maka jahiliyah merupakan sumber masalah bagi manusia. Ia ibarat pohon yang buruk yang telah tercabut dari akarnya, kering kerontang, mudah hancur. Tidak memberikan buah kebaikan sama sekali bahkan menjadi sampah atau sumber penyakit. Dalil:
Q.14: 24-25, konsep syahadatain sebagai kalimah yang baik diumpamakan Allah bagaikan pohon yang baik, akarnya tertunjang ke bumi dan batangnya menjulang ke angkasa (tertanam baik di hati manusia karena selaras dengan fitrah). Pohon itu senantiasa memberikan buah yang baik di setiap musim karena setiap muslim dalam berbuat baik mengharapkan ridha Allah yang kekal dan pasti. Sistem tauhid ini menghasilkan manusia-manusia yang bermanfaat bagi dunia dan peradaban. Masyarakat tauhid ini tumbuh bagaikan pohon pula, lihat 48: 29.
Q.14: 26, konsep yang buruk ibarat pohon yang buruk. Tidak tertanam dalam hati dan jiwa manusia karena bertentangan dengan fitrah. Pribadi yang dihasilkan oleh sistem jahiliyah adalah kosong dan tidak berarti, hanya pandai bersifat lidah saja, berkata tetapi tidak diamalkan, lihat 2: 204-205. Perumpamaan lainnya adalah kayu yang tersandar. Kelihatannya kokoh tetapi sebenarnya rapuh. Ini contoh tentang munafiqin, lihat 63: 4.

 
5.      Perbedaan Kalimat Taqwa vs Kesombongan Jahiliyah
Kalimat Taqwa. Konsep Islam yang tinggi itu merupakan sumber ketaqwaan dan kebajikan. Mengucapkan saja ibadah, apalagi mempelajari, menghayati dan mengamalkannya. Hanya konsep inilah yang dapat membentuk pribadi taqwa dan akhlak mulia.
Kesombongan Jahiliyah. Selain konsep Islam maka konsep itu adalah jahiliyah hanya berupa slogan yang menunjukkan kesombongan dan kebanggaan orang-orang yang bodoh. Tak terbukti di dalam kenyataan, hanya teori-teori kosong yang dusta. Masyarakat yang dibentuknya menjadi masyarakat yang kufur dan bergelimang dalam maksiat.
6.      Tahapan berintraksi dengan syahadatein
a. Dua Kalimah Syahadah.
Syahadatain perlu dipelajari dan diketahui karena dua kalimah ini sebagai dasar bagi keseluruhan hidup manusia dan seluruh ajaran Islam.
 b. Cinta.
Mukmin mencintai dua kalimah syahadat sehingga nilai yang menjadi kandungannya tidak diterima sebagai beban. Cinta ini tumbuh dari kecintaan kita kepada Allah dan Rasul yang teramat sangat serta bara terhadap sembahan selain Allah. Cinta ini dilengkapi dengan cinta kepada Rasul yang menjadi pembimbing utama menuju kecintaan Allah dan cinta kepada Islam sebagai syarat untuk mendapatkan kecintaan Allah.
c. Ridha.
Ridha yaitu kerelaan diri untuk menerima program Allah sepenuhnya. Ridha hanya dapat lahir dari cinta yang sebenarnya. Ridha hanya dapat lahir dari cinta yang sebenarnya. Fenomena ridha adalah kelezatan iman dalam dada. Ridha wujud dalam tiga bentuk yaitu ridha kepada Allah sebagai Rabb, ridha kepada Islam dan ridha kepada Rasul.
d. Sibgah.
Cinta dan keridhaan kepada Allah, Rasul dan Islam mewarnai seluruh aspek kehidupan mukmin, menjadi sibghah dalam dirinya. Sibgah adalah iman yang merasuk sampai ke tulang yang tidak dapat lepas, bersifat suci, murni dan tidak bercampur dengan syirik walaupun setitik. Seorang yang hidupnya dalam sibgah Allah seluruh hidupnya merupakan ibadah atau pengabdian kepada Allah. Untuk mengaplikasikannya sibgah diperlukan:
• Pengenalan yang sebenarnya terhadap Allah dan interaksi denganNya dalam bentuk penghambaan.
• Pengenalan kepada Islam serta siap menghayati dan mengamalkannya baik dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Islam harus diperjuangkan sehingga tegak di bumi Allah.
• Pengenalan kepada Rasul Saw serta sedia mengikuti bentuk hidup beliau sesuai dengan kemampuan.
 e. Sibgah Hati.
Hati yang tersibgah adalah hati yang suci, bersih dan senantiasa berhubungan dengan Allah, siap menerima pimpinan dan bimbinganNya. Dalam hati ini terpancarlah aqidah yang sehat dalam keyakinan dan keimanannya. Aqidah yang benar dan sehat tersebut menjadikan muslim selalu berniat ikhlas dalam setiap langkah tindakannya. Niat adalah dasar ibadah, sama ada diterima atau ditolak ibadah seseorang ditentukan oleh niatnya.
 f. Sibgah Akal.
Akal tersibgah senantiasa bertafaqquh fiddien. Aktif memikirkan kejadian langit, bumi dan segala isinya, mempelajari semua fenomena alam sebagai tanda-tanda kebesaran Allah dibimbing oleh wahyunya.
Dari akal yang selalu menyingkap rahasia fenomena alam ini lahirlah fikrah Islam, yaitu pemikiran atau idea yang merupakan aplikasi ajaran Islam yang bersumberkan kepada Kitabullah dan bimbingan Rasul. Fikrah yang Islami menjadikan muslim memiliki suatu program yang benar dalam menghadapi kehidupan. Program kehidupannya mampu menegakkan ajaran Allah (Al Islam).
g. Sibgah Jasad.
Jasad yang tersibgah senantiasa dipelihara kesehatan dan kekuatannya. Jasad ini dibangun dengan berbagai cara agar mampu mengikuti jejak hidup Rasulullah Saw. Dapat melakukan aktifitas atau bekerja sesuai bimbingan Allah dalam kitabullah. Menjadi wujud yang nyata dari Aqidah dan fikrahNya. Dapat melaksanakan bimbingan dan pimpinan Allah baik untuk individu maupun masyarakat sesuai dengan kemampuannya. Pelaksanaan ini berdasarkan niat yang ikhlas dan program yang digariskan.
 
7.       Allah pemilik otoritas
Allah pemilik otoritas adalah Hak memerintah dan memimpin ada di Tangan Allah, bukan yang lain, jadi hak Allah, Kalau ada manusia yang mengaku punya otoritas maka ia dapat disebut syirik.